BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Tempat pembibitan yang berlokasi di Jalan Soekarno Kilometer 12 Kelurahan Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara, menjadi tempat peninjauan yang dilakukan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan.
Komisi III DPRD Balikpapan yang diketuai Alwi Al Qadri memimpin peninjauan dari mitra kerja Komisi III DPRD Balikpapan yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Didampingi, anggota komisi III DPRD Balikpapan Syarifudin Oddang;Kamaruddin; Nurhadi; Mieke Henny; Jafar Sidik dan Siswanto.
Alwi Al Qadri mengatakan bahwa DLH mempunyai tiga tempat pembibitan yakni pembibitan di kilometer 12 seluas 2 hektar, pembibitan di daksa seluas tiga hektar dan di telaga sari masuk dalam hutan kota dengan luas tujuh hektar.
“Kami juga tanyakan alokasi anggaran setiap tahun total jumlah Rp 50 miliar lebih, tetapi khusus pembibitan Rp 10 miliar. Dengan anggaran sebesar itu, tolong ada variasi tanaman. Kita melihat tanaman itu-itu saja tidak ada variasi, monoton. Ini kan juga masalah estetika kota,” paparnya kepada awak media, Selasa 5 September 2023.
Untuk itu, DLH banyak belajar di daerah lain, seperti Jakarta, Surabaya maupun Bandung sehingga anggaran sebesar itu sangat disayangkan jika tidak ada inovasi. “Kalau itu-itu saja kayaknya kita tidak ada inovasi. Harusnya ada perubahan,” ungkapnya.
Pihaknya berharap pembibitan ini banyak belajar inovasi seperti variasi tanaman, daya tahan tanaman itu semisal mencari tanaman yang tidak mudah mati dan bervariasi. Tak hanya itu, tanaman pohon juga merusak trotoar, sehingga memilih pohon yang akarnya tidak merambat kemana-mana. “Hampir di pohon trotoar merusak trotoar. Pohon kita banyak merusak. Kita berharap ada inovasi dan pohon ramah lingkungan,” terangnya.
Alwi juga meminta DLH untuk menebang pohon-pohon yang sudah tua, bahkan yang sudah tinggi dan rimbun, karena khawatir pohon tersebut dapat membahayakan bagi pengendara dan pejalan kaki. “Kalau bisa pohon diganti yang ramah lingkungan atau tidak merusak trotoar. Akarnya tidak begitu besar tapi rindang,” ungkapnya.
Estetika kota merupakan salah satu program dari Pemerintah Kota untuk memperindah atau mempercantik kota. Untuk itu, DLH harus bisa berinovasi.
Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Perlindungan Sumber Daya Alam DLH Balikpapan, Rizal Rahman mengakui bahwa dewan menanyakan tanaman di media jalan hanya itu saja. Padahal tanaman tersebut belum ada bunganya, sehingga warna hijau semua. “Kami belum menyemprot pupuk cair untuk mengeluarkan bunganya, karena belum musim hujan,” terangnya.
Saat ini, pihaknya masih konsen untuk pengecatan media pot dan pohon. Akan tetapi, pihaknya menyambut baik masukan dari dewan untuk meningkatkan kualitas pembibitan. “Dewan akan membantu fasilitas yang kurang untuk dilengkapi. Kalau memang kita butuh untuk menambah selama dibahas pada anggaran disetujui, ya bisa,” pungkasnya.