“Kolaborasi antara pemerintah, pengelola izin, dan masyarakat setempat menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut, USAID SEGAR bersama dengan YKAN berperan penting dalam memfasilitasi proses ini termasuk kegiatan kajian pemetaan stakeholder,” kata Sekda.
Di akhir penyampaiannya Sekda mengatakan bahwa Pemkab Mahulu mendukung Kajian Stakeholder Mapping dengan harapan dapat menjadi dasar pengidentifikasian semua pemangku kepentingan yang relevan.
“Masukan dari Bapak dan Ibu sekalian yang hadir pada hari ini sangat diharapkan, sehingga pengelolaan sumber daya alam di Mahulu dapat mencapai tingkat keberlanjutan yang lebih tinggi, sambil melindungi keanekaragaman hayati dan memastikan kesejahteraan generasi masa kini dan masa depan melalui Pembentukan Forum Stakeholder di Mahulu,” kata Sekda.
Dalam sambutan Regional Community Development Specialist YKAN Agus Irwanto Wibowo mengatakan, pada prinsipnya pemetaan multipihak yang telah dilakukan memberikan rekomendasi seperti apa forum pengelolaan sumber daya yang diperlukan.
“Data yang dihasilkan akan menjadi bahan diskusi bersama untuk membangun kesepakatan dan tindak lanjut, pengalaman dari forum yang telah ada saat ini bisa menjadi pembelajaran bagaimana sebuah media komunikasi bersama harusnya dikelola, mulai dari pertanyaan apa forum yg akan di buat, siapa anggotanya, kapan diperlukan dan kenapa harus diadakan dan bagaimana bisa dijalankan,” ucap Regional Community Development Specialist YKAN Agus Irwanto Wibowo.
Untuk diketahui, USAID Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR) adalah proyek yang didanai oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (The United States Agency For International Development – USAID) dan bekerja sama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) selama lima tahun (2021-2026) untuk mendukung tujuan pembangunan Indonesia dalam menyeimbangkan konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan lahan berkelanjutan dengan pembangunan ekonomi dan mata pencaharian yang inklusif.