Kena Diskualifikasi, Seorang Kafilah Balikpapan Dua Tahun Berprofesi Guru Ngaji

by -
Writer: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Asisten I Bidang Pemerintahan Kota Balikpapan sekaligus Ketua I Panitia Pelaksanaan MTQ ke 44 Kaltim, Zulkifli
Asisten I Bidang Pemerintahan Kota Balikpapan sekaligus Ketua I Panitia Pelaksanaan MTQ ke 44 Kaltim, Zulkifli

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Seorang kafilah asal Kota Balikpapan didiskualifikasi oleh LPTQ Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Sebagai tuan rumah pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 44 Tingkat Provinsi Kaltim Tahun 2023, Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan kecewa atas keputusan yang dilayangkan.

 

Asisten I Bidang Pemerintahan Kota Balikpapan sekaligus Ketua I Panitia Pelaksanaan MTQ ke 44 Kaltim, Zulkifli mengatakan, Kafilah Kota Balikpapan merasakan sesuatu yang tidak nyaman dengan LPTQ Provinsi Kaltim.

 

Walaupun sudah menyatakan bahwa Kota Balikpapan sami’na wa’atona dengan keputusan para ulama dalam penyelenggaraan MTQ.

 

“Kami merasakan bahwa, petugas LPTQ Kaltim hanya mengakomodir laporan dari pihak lain tentang Balikpapan, tapi tidak mau mendengar, menerima atau mengakomodir, klarifikasi yang diberikan Kota Balikpapan,” jelasnya Kamis (18/5/2023).

 

Padahal pihaknya menginginkan ada perimbangan dalam menanggapi laporan tersebut, harusnya klarifikasi dari Kota Balikpapan  juga ditindaklanjuti sepanjang memang sebuah kebenaran. 

 

“Semisal dari beberapa nama yang muncul akan diskualifikasi, kami menemukan diantaranya satu nama yang tidak mungkin didiskualifikasi. Dimana yang bersangkutan atas nama Muhammad Yusuf, yang merupakan guru mengaji sudah selama 2 tahun sejak 2021 di Kota Balikpapan,” jelasnya.

 

Pihaknya sudah memiliki bukti administratif  otentik dengan SK pengangkatannya sebagai guru mengaji tersebut dan yang bersangkutan sudah menjadi guru ngaji sejak tahun 2021 atau sudah 2 tahun, tinggal di Kota Balikpapan dan ber KTP Balikpapan, muridnya cukup banyak tidak hanya anak-anak tapi juga para orang tua, tapi ikut di diskualifikasi.

 

“Hal ini sudah kita sampaikan dalam forum resmi di dalam rapat tanggal 17 Mei 2023 di Hotel Platinum, untuk dipertimbangkan, bahkan kapan perlu yang bersangkutan berani “Mubahalah” siapa yang benar M Yusuf atau Verifikator Peserta MTQ/LPTQ, tapi nyatanya tidak digubris, sehingga kami menilai LPTQ Kaltim ini terlalu egois, mau menang sendiri, dan tidak mau tau tentang penyampaian klarifikasi kami,” terangnya.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.