Presiden RI Berharap IKN Sebuah Ibu Kota yang Negara Lain Tidak Memiliki

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Presiden Republik Indonesia Jokowi menghadiri Muktamar ke XVIII Pemuda Muhammadiyah, yang berlangsung di Balikpapan Sport Convention Center (BSCC/DOME), pada hari Rabu (22/2/2023). Foto: BorneoFlash.com/Ist.
Presiden Republik Indonesia Jokowi menghadiri Muktamar ke XVIII Pemuda Muhammadiyah, yang berlangsung di Balikpapan Sport Convention Center (BSCC/DOME), pada hari Rabu (22/2/2023). Foto: BorneoFlash.com/Ist.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Muktamar ke XVIII Pemuda Muhammadiyah, yang berlangsung di Balikpapan Sport Convention Center (BSCC/DOME), pada hari Rabu (22/2/2023).

Dalam kesempatan itu, Presiden RI menyampaikan tentang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Jokowi katakan, Indonesia negara besar kalau Amerika mempunyai New York dan Washington DC, Australia memiliki Melbourne dan Sydney.

“Kenapa Indonesia tidak memiliki Jakarta dan Nusantara,” ucap Presiden Jokowi.

Namun, yang menjadi alasan pokok pemindahan IKN adalah pemerataan. Negara Indonesia  memiliki 17 ribu pulau tetapi satu pulau memiliki PDB ekonomi mencapai 58 persen yang berada di Jawa.

“Kemudian 16.999 pulau itu diberi bagian berapa persen, semua ada di Jawa dan 56 persen penduduk Indonesia  itu ada di Jawa. Betapa sangat padatnya Pulau Jawa, sehingga butuh pemerataan pembangunan, tidak Jawa sentris tapi Indonesia sentris,” terangnya.

Simak berita dan artikel BorneoFlash lainnya di  Google News

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.