Sekali lagi sekitar 60 persen belanja iklan telah diambil oleh media digital, terutama platform-platform asing. Artinya Apa? Sumber daya keuangan media konvensional akan semakin berkurang terus. Larinya pasti ke sana. Dan sebagian sudah mengembangkan diri ke media digital tetapi dominasi platform asing dalam mengambil belanja iklan ini telah menyulitkan media dalam negeri kita.
Kemudian yang ketiga, kedaulatan dan keamanan data dalam negeri juga harus menjadi perhatian kita bersama. Data adalah new oil yang harganya tak terhingga dan para penguasa data bukan hanya bisa memahami kebiasaan dan perilaku masyarakat. Dengan memanfaatkan algoritma, penguasa data dapat mengendalikan preferensi masyarakat. Ini yang kita semua harus hati-hati dan hal ini harus menjadi kewaspadaan kita bersama. Hati-hati dan waspada mengenai ini.
Bapak Ibu yang saya hormati, di tengah suasana seperti ini, insan media arus utama, media mainstream, justru sangat dibutuhkan untuk menjadi rumah penjernih informasi. Penting sekali menjadi clearing house of information, menyajikan informasi yang terverifikasi dan menjalankan peran sebagai communication of hope, yang memberi harapan kepada kita semuanya.
Peran utama media kini semakin penting untuk mengamplifikasi kebenaran dan menyingkap fakta terutama di tengah keganasan post-truth, pasca-fakta dan pasca-kebenaran. Media arus utama diharapkan mampu menjaga dan mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran, searching the truth dan membangun optimisme.
Oleh karena itu, saya minta semua pihak baik pada lembaga pemerintah pusat dan daerah, BUMN, perusahaan swasta, lembaga swadaya masyarakat untuk mendukung keberadaan media arus utama. Memang untuk bisa eksis berkelanjutan media arus utama harus melakukan inovasi-inovasi, harus adaptif terhadap teknologi dan melakukan langkah-langkah strategis, namun media massa tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri. Pemerintah dan semua pemangku kepentingan harus memberikan dukungan.
Terakhir, memasuki tahun politik, media massa harus tetap berpegang teguh pada idealisme, objektif dan tidak tergelincir dalam polarisasi. Media harus mendorong pelaksanaan Pemilu 2024 supaya berjalan jujur dan adil serta meneguhkan persatuan Indonesia. Media massa harus tetap menjadi pilar demokrasi yang keempat dan menjadi referensi utama bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi. Saya rasa itu yang penting saya sampaikan. Terima kasih.