Peningkatan Angka Stunting Jadi Peringatan Bersama 

oleh -
Penulis: Niken Sulastri
Editor: Ardiansyah
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Balikpapan, Alwiati. Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Balikpapan, Alwiati. Foto: BorneoFlash.com/Niken Sulastri.

BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), Kota Balikpapan mengalami peningkatan jumlah kasus stunting yang sebelumnya 17 persen kemudian menjadi 19 persen.

“Ini menjadi warning buat kita semua, untuk melakukan percepatan penurunan stunting,” jelas Kepala DP3AKB Balikpapan, Alwiati usai rapat koordinasi tim percepatan penurunan stunting, di Kota Balikpapan, di Aula Balai Kota Balikpapan, pada hari Selasa (31/1/2023).

Walaupun sebenarnya berdasarkan hasil pendataan Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (PPGM) di puskesmas, jumlah kasus stunting menurun dari 2.190 di tahun 2021 menjadi 1.458 di tahun 2022.

“Namun kita tetap harus melakukan kewaspadaan terhadap peningkatan kasus ini, apa yang kita harus lakukan adalah melalui pendekatan-pendekatan pembinaan kepada peningkatan peran tim pendamping keluarga, dalam rangka penurunan kasus stunting,” jelasnya.

Kemudian peningkatan kunjungan lapangan melakukan intervensi baik sensitif maupun spesifik. “Intervensi spesifik kita harus perkuat dan mempertajam lagi, untuk kita mengkaji apa permasalahan bagi keluarga berisiko stunting,” ujarnya.

Sedangkan intervensi sensitif melakukan kunjungan kembali ke rumah-rumah keluarga yang berisiko stunting, kondisi sosialnya.

banner 700x135

No More Posts Available.

No more pages to load.