“Penyandang Disabilitas sudah dilibatkan dan diperhitungkan. Kita berharap ke depan bagi sekolah khusus untuk dapat mengasah potensi mereka sehingga mampu mandiri. Kami sama-sama merangkul saudara-saudara kita ini,” terangnya.
Sementara itu Ketua Panitia, Alan Arthur Siahaan mengatakan, anak-anak Santo Fransiskus Assisi Balikpapan telah melakukan berbagai kegiatan diantaranya jalan santai dan bakti sosial dengan membagikan 400 paket sembako kepada warga tidak mampu, lomba kreativitas secara online dan seminar disabilitas.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Balikpapan yang telah memberikan perhatian kepada warga disabilitas Kota Balikpapan. Ini terlihat adanya sekolah inklusi di Kota Balikpapan dari tingkat SD hingga SMA,” ujarnya.
Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Setda Kota Balikpapan Doortje Marpaung, saat membacakan sambutan Wali Kota Balikpapan, menyampaikan penyandang disabilitas merupakan bagian dari masyarakat yang mempunyai kedudukan hak, kewajiban dan peranan yang setara, demi mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan penyandang disabilitas di segala bidang.
Peringatan Hari Disabilitas Internasional, pada dasarnya memaknai sebagai sebuah bentuk pengakuan akan eksistensi daripada penyandang disabilitas.
“Melalui peringatan hari Disabilitas Internasional ini sebagai momentum, untuk meyakini bahwa penyandang disabilitas salah satu potensi kekuatan dan juga menjadi momentum yang strategis serta tonggak bagi peningkatan nilai-nilai kesetiakawanan sosial dan kepedulian terhadap keberadaan penyandang disabilitas,” ungkapnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) merencanakan akan merenovasi seluruh taman di Kota Balikpapan, terutama taman tiga generasi ramah terhadap penyandang disabilitas dan ramah untuk antisipasi kecelakaan seperti kebakaran. Hal ini sebagai wujud perhatian terhadap keberadaan penyandang disabilitas di Kota Balikpapan.