BorneoFlash.com, SAMARINDA – Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor menegaskan Kalimantan Timur yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) potensial dengan segala peluang usahanya, ternyata tidak lepas dari ancaman peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Misalnya, kegiatan usaha perkebunan kelapa sawit yang cukup luas dengan jumlah tenaga kerja sangat banyak, juga diracuni barang haram tersebut.
“Ada istilahnya itu STS, sawit tukar sabu. Nah, kalau mereka pengguna narkoba di kalangan pekerja sawit, paham itu,” kata Gubernur Isran Noor saat peresmian Laboratorium Narkoba BNN RI Daerah Samarinda dan Balai Rehab BNN Kaltim di Kawasan Pusat Rehabilitasi BNN Kaltim Tanah Merah Samarinda, beberapa waktu lalu.
Meski orang nomor satu Benua Etam ini mengakui pelaku (pengguna) masih terbatas, namun bagi pekerja di perkebunan sawit istilah STS sudah menyebar.
“Jadi kalau mereka tidak punya uang. Ya, rela sawit ditukar sama sabu,” ungkapnya.
Selain kawasan kebun sawit, narkoba juga merebak di areal-areal pertambangan batu bara yang banyak tersebar di kabupaten dan kota di Kaltim.