Lebih lanjut, Krisna menambahkan bahwa Demulsifier dipakai untuk mengatasi masalah yang disebabkan oleh kandungan emulsi dalam minyak. Selain mempengaruhi kualitas minyak yang terproduksi, kandungan emulsi dapat mengganggu kinerja peralatan produksi gas-kondensat di North Processing Unit (NPU).
Oleh karena itu, menurut Krisna bahan kimia tersebut meningkatkan efektivitas pengolahan produksi, termasuk memisahkan minyak dan air secara sempurna.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Chalid Said Salim mengatakan, bahwa pencapaian ini merupakan buah kolaborasi lintas fungsi, baik dari tim Operasi Produksi NPU, Production Operations (Well Performance & Production Assurance), tim Operation Surface Facilities, tim Well Intervention, dan tim Reservoir, serta para mitra kerja, dengan tetap mengutamakan HSSE dan tata nilai AKHLAK sebagai core value saat bekerja.
“Kami senantiasa menerapkan pendekatan strategis dalam memilih proyek-proyek migas yang dapat memberikan pengembalian investasi yang terbaik sesuai dengan kondisi lapangan yang sudah mature, sehingga keberlanjutan operasi migas untuk pemenuhan kebutuhan energy nasional dapat terus terjaga,” jelas Chalid. (*)