Namun rasa lelah itu akan terbayar tuntas, ketika sampai di lokasi air terjun dengan suasana hutan yang begitu asri berpadu dengan keindahan air terjun.
Erawan selaku salah satu Pokdarwis Desa Modang sekaligus pemandu wisata Doyam Seriam mengatakan kawasan air terjun ini memiliki tujuh tingkat.
Disamping memerlukan energi yang kuat untuk melihat setiap tingkatannya, kata Erawan, juga cukup berisiko karena harus memanjat bebatuan licin oleh lapisan lumut.
Tingkat kunjungan ke Doyam Seriam rata-rata 30-50 orang/bulan. “Dengan pesona Taman Keanekaragaman Hayati dan Doyam Seriam, selalu ada yang berkunjung setiap bulannya,” kata Erawan, Senin (19/9/2022).
Jika jalan menuju lokasi Taman Keanekaragaman Hayati dan Doyam Seriam ditingkatkan dengan sistem rigid, khususnya di spot-spot jalan tanjakan, kondisi medan jalan akan lebih mudah dilewati.
“Harapan kita cukup dengan merigid spot-spot jalan tanjakan. Mungkin ada sekitar 1,5 Km, apabila semua spot-spot kita jumlahkan,” ungkapnya.
Selain itu, tambah Erawan, anak-anak tangga yang menuju Doyam Seriam juga banyak yang rusak, sehingga perlu mendapatkan perhatian Pemkab Paser.
Melalui visi Kabupaten Paser yang Maju Adil dan Sejahtera (Paser MAS), dimana pengembangan kepariwisataan menjadi prioritas Bupati Paser dr Fahmi Fadli dan Wabup Paser Hj Syarifah Masitah Assegaf, tentunya infrastruktur dan fasilitas penunjang Doyam Seriam akan mendapat perhatian.
“Kami optimis Doyam Seriam akan mendapat perhatian Pak Bupati dan Bu Wabup. Sebagai daerah penyangga IKN, program prioritas pengembangan kepariwisataan sangat kami dukung,” pungkasnya.(Adv)
