BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Balikpapan, menggelar Camping Cinta Alam Indonesia (CAI) yang ke 43.
Kegiatan ini merupakan program tahunan yang diselenggarakan dari tingkat Dewan Pembina Pusat (DPP), kemudian dilaksanakan di tingkat Dewan Pembina Daerah (DPD) seluruh Kabupaten Kota Indonesia.
Pelaksanaan yang rutin diadakan setiap pertengahan tahun pada ajaran baru ini diikuti 600 pemuda pemudi LDII seluruh Kota Balikpapan, yang terdiri dari 250 pemudi dan 350 pemuda. Kegiatan berlangsung dari tanggal 01-03 Juli 2022 di Pondok Pesantren Bairuha.
Wakil Ketua LDII Kota Balikpapan Laode Beni menyampaikan tujuan pelaksanaan kegiatan ini untuk membina generasi muda penerus Bangsa. “Pada pelaksanaan ini memberikan materi tentang membumikan Pancasila,” jelasnya kepada BorneoFlash.com usai pembukaan kegiatan di Pondok Pesantren Bairuha, Sabtu (2/7/2022).
LDII berharap dengan materi yang diberikan, pemuda LDII mempunyai karakter akhlakul karimah, yang merupakan pembinaan utama LDII yakni terdiri dari enam karakter yang baik. “Itu tujuan utama kami, sehingga setiap tahun kami wajib untuk melaksanakan,” ucapnya.
Peran LDII juga merawat dan membumikan Pancasila pada era media sosial, sehingga materi ini yang diberikan pada tahun ini sangat menerapkan Pancasila itu sebagai dasar negara secara utuh untuk membangun karakter pemuda LDII. “Kami sangat relevan untuk materi kita pada tahun ini,” serunya.
Sementara itu, Kabag Operasional Polresta Balikpapan Kompol H Sarbini mewakili Kapolresta Balikpapan hadir pada pembukaan tersebut.
Sarbini berpesan kepada generasi penerus Bangsa dalam hal ini LDII seluruh Kota Balikpapan yakni tanamkan rasa cinta terhadap alam semesta dimanapun berada, karena itu perwujudan dari orang-orang yang intelektual, beriman, dzikir dan berpikir. “Berpikir tentang kehidupan yang dibangun, berpikir terhadap cinta alam semesta,” terangnya.
Selain itu juga, ia mengingatkan untuk mewaspadai kelompok-kelompok Khawarij yang sedang mulai masuk terhadap negara kesatuan republik Indonesia. Khawarij itu tidak ada ruang sedikitpun dalam pandangan Islam dan tidak ada satupun mendapatkan ruang ditempat ini. “Selamatkan generasi dari pemahaman Khawarij yang sangat berbahaya dan Khawarij itu tidak harus punya tempat dimanapun berada,” tegasnya.