Daerah Bontang misalnya, yang dulu hanya didominasi oleh rawa, kini tumbuh pesat menjadi salah satu tujuan wisata. Dan juga banyak masyarakat sekitar yang tumbuh maju melalui usaha-usaha binaan di bawah SKK Migas dan KKKS sehingga menggerakkan roda perekonomian daerah.
“Program pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh industri hulu migas sangat membantu Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam membangun daerah dan memajukan masyarakat sekitar kami,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan SKK Migas Kalsul, Azhari Idris, mengatakan produksi gas Kalsul memberikan kontribusi sebesar 30 persen dari produksi nasional. Dan angka tersebut dapat terus bertambah seiring dengan adanya sejumlah penemuan cadangan baru di kedua wilayah itu. Dengan demikian, peluang industri nasional untuk terus dapat berperan aktif dalam industri hulu migas masih besar.
“SKK Migas dan KKKS terus mencari peluang-peluang pelatihan serta usaha agar semakin banyak lapangan kerja yang tercipta, memberikan kesempatan kepada pengusaha lokal, usaha kecil menengah (UKM) maupun koperasi untuk mengambil peran dalam mengembangkan industri hulu migas dan industri-industri penunjangnya,” katanya.
Selain menangkap peluang usaha, katanya, SKK Migas dan KKKS juga terus melakukan program pemberdayaan masyarakat (community development) untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia, Chalid Said Salim mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kandungan TKDN dalam berbagai proyek-proyek yang digarapnya.