BorneoFlash.com, SENDAWAR – Selama kurun waktu tahun 2021 kemarin, kasus narkoba yang ditangani oleh Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Kutai Barat (Kubar) masih tergolong cukup tinggi.
Bahkan, dibandingkan dengan tahun 2020, kasus narkoba ini mengalami peningkatan jumlah.
“Mengalami peningkatan, dibandingkan tahun 2020 kemarin yang ada 73 kasus. Selama tahun 2021 naik menjadi 86 kasus, bertambah 13 kasus,” kata Kapolres Kubar, AKBP Sonny Henrico Parsaulian Sirait saat menggelar pres rilis di Mapolres Kubar, Jumat (31/12) pekan lalu.
Dijelaskannya bahwa kasus narkoba ini memang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun di wilayah Kubar dan Mahakam Ulu (Mahulu). Untuk itu, Polres Kubar melalui jajarannya akan lebih berupaya keras lagi dalam menekan penambahan dan peredaran kasus narkoba ini.
“Ini yang akan menjadi PR kedepannya bagi Polres Kubar, kita akan terus mengupayakan penurunan kasus narkoba yang rata-rata pelakunya adalah pengguna,” ungkapnya.
Upaya pasti yang akan dilakukan oleh Polres Kubar salah satunya dengan gencar memberikan penyuluhan. Agar masyarakat bisa mengetahui bahaya dari penyalahgunaan obat-obatan terlarang ini. Selain dari aspek hukum yang akan menjerat mereka di kemudian hari.
“Kebanyakan adalah pengguna, oleh karena itu di tahun 2022 akan kita gencarkan program penyuluhan guna menurunkan kasus di Wilayah Kubar dan Mahulu,” timpalnya.
Sementara itu, untuk kasus-kasus lainnya yang ditangani oleh Polres Kubar yang juga mengalami peningkatan adalah kecelakaan lalu lintas. Dimana pada tahun 2020 lalu terjadi 22 kasus laka lantas dengan kerugian sekitar Rp 93 juta.
Dan selama tahun 2021 meningkat menjadi 34 kasus dengan kerugian mencapai Rp 204 juta.
“Kasus laka lantas juga meningkat, untuk itu kita imbau masyarakat untuk tetap berhati-hati serta tetap mematuhi aturan berlalu lintas. Agar angka kasus ini juga tidak terus menerus naik. Dan untuk kasus konflik vertikal, horizontal dan sosial selama tahun 2021 nihil. Harapan kita adalah tidak sampai terjadi untuk tahun-tahun kedepannya,” tandasnya.
(BorneoFlash.com/Lis)