BorneoFlash.com, SENDAWAR – Prestasi yang berhasil diukir pemerintah Kabupaten Kutai Barat selama beberapa tahun terakhir mendapat apresiasi dari DPRD Kubar.
Namun demikian, ketua DPRD Kubar, Ridwai mengatakan ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian Pemkab Kubar ke depannya terlebih lagi masih dalam masa pandemi Covid-19 ini,
dimana seluruh kegiatan masyarakat serba dibatasi tak terkecuali pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah yang terpaksa dilakukan secara terbatas dan belajar dalam jaringan (Daring).
Menurut Ridwai, pelaksanaan kegiatan belajar secara Daring di Kutai Barat masih jauh dari kata maksimal lantaran kondisi jaringan yang tidak mendukung atau sering kali mengalami lost connection.
Gangguan jaringan itu juga kata Ridwai sangat mempengaruhi kinerja Pemerintah di berbagai sektor pembangunan, dan yang paling menjadi sorotan saat ini adalah bagaimana strategi pemerintah dalam pemulihan ekonomi dan menormalkan pendidikan di Kutai Barat seiring dengan turunnya kasus pandemi secara global.
“Proses pemulihan ekonomi ini memang harus menjadi perhatian khusus Pemkab Kubar. Karena bagaimanapun masyarakat kita, setelah melalui Pandemi Covid-19 ini tinggal sekarang kita mulai menata perekonomian kita,” ungkap Politisi PDIP itu, Selasa (9/11/2021).
Pergerakan ekonomi saat ini menurut Ridwai, mulai terjadi di sektor perkebunan Karet dan Sawit. Namun demikian, tidak semua masyarakat bergerak di dua sektor tersebut.
Maka itu DPRD terus mendorong Pemerintah daerah untuk mengembangkan usaha pertanian lainnya.
“Tapi yang jelas, kita utamakan untuk kebutuhan mereka dulu. Sehingga kami dari DPRD, ketika pembahasan anggaran, kami memang mendorong pemerintah agar memperhatikan masyarakat-masyarakat kita, khususnya petani-petani kecil yang sekarang ini penghasilan mereka masih belum menentu,”lanjut Ridwai.
Khusus sektor Pendidikan, juga tidak luput dari perhatian politisi PDI Perjuangan tersebut. Meski diakui saat ini sudah banyak kemajuan di dunia pendidikan Kutai Barat, bahkan tidak sedikit catatan prestasi yang telah diraih Putera-Puteri daerah.
Namun lagi-lagi pandemi Covid-19 menjadi kendala dalam sistem pendidikan saat ini, proses belajar mengajar dilakukan secara terbatas, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) belum sepenuhnya dijalani oleh satuan Pendidikan atau masih mengandalkan belajar dalam jaringan (Daring),
sementara kondisi jaringan telekomunikasi di Kutai Barat masih belum stabil.
“Mengantisipasi itu, kami dari DPRD baru-baru ini berkunjung ke PT Telkom di Samarinda terkait dengan jaringan kita yang sering sekali bermasalah. Lalu dari PT Telkom itu menyampaikan bahwa mereka akan segera melakukan perbaikan, bahkan mereka mau menambah jaringan dari seberang Mahakam, lewat PT Gunung Bayan Group, karena mereka ada kerjasamanya dan siap melanjutkan ke Kutai Barat ini, sehingga nanti ada dua jalur yang dipakai,”terangnya
“Selama inikan kita hanya dari Kem Baru, nah ketika jalur itu bermasalah ya kita juga bermasalah, jadi kalau nanti yang dari gunung bayan sudah beroperasi maka kita ada dua jalur, jika sebelah bermasalah, bisa pakai yang satunya lagi,”tambah Ridwai.
Hal inilah yang juga menurutnya menjadi Perhatian DPRD Kutai Barat, karena jika jaringan terganggu akan menghambat proses belajar mengajar di Sekolah.
“Khususnya mereka yang paling merasakan itu adalah, anak-anak kita yang kuliah di luar Kalimantan Timur, tapi sampai hari ini mereka masih tinggal di Kutai Barat, oleh karena Kampus mereka belum mengijinkan untuk mengikuti proses belajar tatap muka,”pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Lis)