BorneoFlash.com, MAHULU – Bupati Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) Bonifasius Belawan Geh, menyampaikan Jawaban Pemerintah atas pandangan umum fraksi terhadap raperda perubahan APBD tahun anggaran 2021, yang dilaksanakan di ruang rapat Badan Perencanaan Penelitian Pembangunan Daerah (BP4D), Selasa (21/09/2021).
Dalam jawaban pemerintah tersebut, Bupati menyampaikan terima kasih kepada seluruh fraksi DPRD Kabupaten Mahulu yang telah menyampaikan pandangan umum dan sarannya terhadap rancangan peraturan daerah tentang perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kabupaten Mahulu tahun anggaran 2021.
Pada prinsipnya dapat menerima dan disetujui bersama, dalam rapat paripurna ke IV masa sidang III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dengan agenda penyampaian jawaban pemerintah yang dipimpin langsung Ketua DPRD Mahulu Novita Bulan.
Bupati Mahulu Bonifasius Belawan Geh, menyambut baik persetujuan dewan untuk membahas rancangan peraturan daerah tentang perubahan anggaran pendapatan belanja daerah RAPBD Kabupaten Mahakam Ulu tahun anggaran 2021.
“Untuk dapat disetujui menjadi peraturan daerah Kabupaten Mahakam Ulu Tentang perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah atau APBD kabupaten Mahakam Ulu 2021.” Ungkapnya
Tambahnya (Bupati) Pemerintah Mahakam Ulu selalu mengevaluasi kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang serapnya masih rendah dan menginventarisir kendala dan permasalahannya.
“Sehingga dana dapat dimanfaatkan dengan baik oleh OPD secara keseluruhan serta berupaya bersama pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu dan DPRD akan berjuang bersama demi kemajuan Mahakam Ulu.” Terangnya.
Bupati juga menerima saran dan memahami pendapat umum fraksi-fraksi DPRD Mahulu dengan harapan.
“Perlu adanya upaya untuk koordinasi dengan pemerintah pusat terkait besaran dan perhatian pembangunan, selalu akan dilakukan koordinasi dengan pihak terkait dan harapan bersama DPRD menjadi menjadi agenda yang harus dilakukan secara bersama dengan pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu agar harapan kita bisa menjadi perhatian pemerintah pusat.” Harap Bonifasius.
(*)
