BorneoFlash.com, BALIKPAPAN – Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan menargetkan dalam perbaikan waduk Telaga Sari dapat rampung di tahun ini.
Hal tersebut diutarakan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan Andi M Yusri, bahwa sebenarnya sudah mau berjalan fisiknya, dan investigasinya sudah selesai dan konsep penanganannya juga sudah disiapkan oleh konsultan.
“Ya, memang untuk saat ini sebenarnya seharusnya sudah mulai melaksanakan persiapan di lapangan,” ujarnya tak lama ini.
Lebih lanjut dia menerangkan, sesuai hasil investigasi, direkomendasikan proses perbaikan waduk telaga sari dilakukan dengan mengupas terlebih dahulu lapisan yang ada.
yang kemudian akan dilapisi dengan tanah yang direkomendasikan oleh konsultan perencana, yang nantinya bisa menjadi kedap air dan di bawahnya lagi akan diberi biotek.
“Mengikuti konsep dari konsultan perencana dan mudah-mudahan dapat diselesaikan pelaksanaan pekerjaannya pada akhir tahun ini. Dan kembali seperti semula,” bebernya.
Sementara itu berkaitan dengan total anggaran yang akan digelontorkan untuk biaya perbaikan waduk telaga sari ini, dia terangkan, tercatat mencapai Rp 2 miliar, yang dialokasikan melalui Dana Tidak Terduga (DTT) tahun ini.
“Untuk angkanya sendiri sebenarnya masih dihitung oleh bidang cipta karya, karena kita masih melakukan penyesuaian untuk ketebalannya yang direkomendasikan. Kalau bicara anggaran kita bisa kurang bisa lebih, kita perkirakan sekitar Rp 1,7 hingga Rp 2 miliar. Kita usahakan seefisien mungkin,” bebernya.
Untuk itu dalam hal ini pihaknya akan lebih selektif dalam menentukan kontraktor yang akan mengerjakan proyek ini.
Dengan lebih mengutamakan kontraktor yang berdomisili di wilayah sekitar waduk Telaga Sari, yang punya kemampuan secara teknis dan punya kemampuan finansial untuk mengerjakan proyek tersebut.
“Biasanya karena ini menggunakan dana tanggap darurat kami akan menggunakan rekanan yang ada di sekitar wilayah tersebut, yang punya kemampuan secara teknis dan punya kemampuan finansial untuk mengerjakan proyek tersebut. Karena memang proyek ini kan dikerjakan menggunakan dana DTT, sesuai aturan tidak ada pendanaan sampai proyek tersebut dinyatakan selesai,” pungkasnya.
(BorneoFlash.com/Eko)